Copyright Text

Stop hanya copy paste, baca-telaah-sadur-dan cantumkan URL.

The content is under copyright, so please attach the URL to your references, stop copy and paste right now.

Thank you.

Monday, September 30, 2013

Tak ada kunci motor yang sempurna

Beginilah kira-kira kejadian yang terjadi di Bali satu tahun yang lalu. Awalnya ini terjadi ketika aku dan wenny pergi ke Bali. Untuk memudahkan transportasi kami selama ada di Bali aku memilih untuk menggunakan motor karena lebih flexibel. Kami mendapat motor vari*, jelas ini motor matic. Sudah dapet motor, kami cari penginapan, eh tak dinyana-nyana, si motor, malah kekunci sistem locknya. Sialnya lagi itu kuncinya udah rusak ternyata, jadi niat hati biar motor aman, eh malah enggak bisa kebuka kuncinya. Alhasil kita dorong sampe jalan legian. Niatnya sih, mau cari bengkel buat buka kunci-nya, eh malah ndak ada bengkel. Akhirnya nunggu di depan monumen bom bali, sambil nelfon orang rental, buat ngambilin kunci cadangannya. Kira-kira kita udah nunggu 1-2 jam, kita habiskan duduk di depan monumen bom bali, sambil nunggu kunci cadangannya. Jadi intinya waktu nya kebuang sia-sia, ditambah kita berdua belom sarapan, dan parahnya lagi, itu baru hari pertama kita di Bali. *bete-bete dah. Hahaaa. Tapi ya sudahlah, selalu ada hikmah dibalik semuanya. 

Hari pertama udah olah raga nuntun motor

Berangkat Jam 8 pagi untuk antri makan sate

Ini yang namanya sate kambing goreng, dijamin daging semua.
Memang terdengar agak ekstrem ya, masa’ baru jam 8 pagi udah mau ngantri makan sate, tapi memang itulah kenyataannya. Tempat makan ini bernama “Warung Sate Pak Tris” bertempat di Jogja (utara terminal giwangan). Di tempat ini beraneka olahan daging, dan tulang kambing. Ingin menikmati lembut dan gurihnya sate goreng ? silahkan. Mau menikmati tongseng yang dipadu dengan kuah berbumbu khas ? ada. Ingin memanjakan lidah dengan balungan/tulang kambing lengkap dengan sumsum di dalamnya dan sungguh nikmat ketika disedot, srupuuuuuuuuut. Hmm, mak nyus. 

Ini bagi para pecinta balungan, yang suka sedot-sedot, ini paling cocok..
Ada cerita waktu aku dan wenny mau menikmati masakan pak tris ini. Memang sengaja berangkat dari kost pagi sekitar jam 8 kurang. *harapannya sih belum ada yang ngantri. Eh, giliran kesana, tanpa dinyana-nyana ternyata sudah terparkir 5 motor yang sudah siap menunggu pemilik warung membuka pintunya. Ini orang pada berangkat dari rumahnya jam berapa ya ? jam 7 an kali. *berarti memang istimewa sekali makan yang satu ini, gumamku. 

Menu yang aku dan wenny pesen, tenang ini porsi sedikit kok, hahaa
Untuk masalah harga jangan khawatir, sangat terjangkau, sepiring masakan berbagai jenis, mau itu sate goreng, tongseng, tengkleng, gulai, hanya dibandrol dengan harga 10 ribu rupiah. Jangan heran kalau disini satu orang bisa pesen lebih dari satu jenis, karena memang rasanya tiada tara, jadi bagi kalian semua yang mau mencoba masakan ini, jangan telat dateng pagi karena biasanya jam 12 siang warung ini sudah tutup karena sudah habis. Haha, dahsyat.

Alhamdulillah, kenyang. hehee


Thursday, September 26, 2013

Pos Ketan Legenda – 1967

Sudah pernah makan ketan ? yah, kalau sekedar ketan, mungkin kita sering lah ya, makannya. Entah dalam bentuk olahan apa. Cuma yang satu ini memang ketan yang melegenda. Pos Ketan Legenda 1967 memang tempatnya pencinta ketan. Wisata kuliner yang satu ini berada di Kawasan Wisata Batu Malang (KWB). 
Untuk masalah pelanggan sudah jangan ditanya, mulai dari pukul 4 waktu setempat, para pelanggan sudah siap mengantri demi sepiring ketan, bahkan ada yang nambah sampai 4 piring. Hehee. Emang sih porsi nya sedikit, tapi cita rasanya dan momennya, hmm, tak terlupakan. Konon pos ketan ini sudah ada sejak 56 tahun yang lalu. Resep serta rasanya tidak berubah. Untuk sepiring ketan original dibanderol dengan harga 3 ribu rupiah, ditemani secangkir teh hangat maka sensasinya akan terasa tambah nikmat. Berbagai varian rasa dari ketan telah dikembangkan disini, mau ketan keju ? ada, mau ketan tape ? ada, macem-macem pokoknya. Hehe.. yang terpenting adalah anda harus rela antri, antri demi sepiring ketan. Jadi kalau kalian ke Malang, jangan lewatkan yang satu ini. Dijamin enggak rugi..

Alun-alun di Batu


Tempat ini bisa dikatakan sebagai tempat yang paling cocok dan pas untuk menghabisakan malam bersama orang-orang tersayang, mau itu ayah, ibu, kakak, adik. Karena di alun-alun ini lengkap dengan segalanya. Mau kuliner ? ada. Mau permainan ? ada. Mau tempat nongkrong ? ada. Mau ngerokok di taman ? sudah disediakan juga di tempat khusus perokok. Bisa dibilang lengkap. Ditambah ada pemandu yang memandu para pengunjung alun-alun. Bahkan tak segan-segan mengingatkan para pengunjung untuk selalu menjaga kebersihan alun-alun demi kenyamanan bersama. Paling ekstrim yang pernah aku denger sendiri sih, waktu ada orang yang ngerokok di taman jelas akan ketahuan petugas pemantau, seketika itu langsung aja, orang yang bersangkutan diteriaki lewat TOA, plus disebutin ciri-ciri orang tersebut. Kebayang enggak kira-kira gimana ? hahaa.. malu kali ya. Hehe.
Selamat datang di kota wisata Batu *dulunya lokasi pasar tradisional

Memang paling enak ke alun-alun waktu sore setelah solat ashar. Asharan di masjid An-Nur yang cukup nyaman, berada tepat di depan alun-alun. Kalau boleh mendeskripsikan tentang masjid ini, adalah masjid yang cukup ramai dengan jemaahnya. Teratur, rapi dan sangat disiplin. Bahkan ada petugas sendiri yang mengarahkan para jemaaah dari luar kota yang hendak menjalankan ibadah di masjid tersebut. Biasanya mereka berkostum hijau muda lengkap dengan kopiahnya. 
gaya orang india ya ? hehe

Well, sekarang kembal ke cerita awal, alun-alun, hehe. Kalau di alun-alun ini cukup tersedia banyak tempat untuk yang suka hunting. Biasanya sih paling banyak yang foto disini. Bagaimana tidak, secara, lingkungannya bersih, pemandangannya bagus. So, jangan kaget kalau berkunjung ke alun-alun banyak jepret sana jepret sini.

beli bakso bakar ya ?

itu yang dipegang wenny 100% aci, haha. *maap kalo foto agak alay
Satu yang mungkin tidak bisa aku lupakan adalah saat menjajal bianglala. Memang kita sangat murah bayarnya, hanya sekitar 6 ribu rupiah. Akan tetapi sensasinya, hmm, jangan ditanya, mantap. Untuk orang yang tidak phobia ketinggian, sungguh sangat indah bisa menikmati indahnya lampu yang ada di kota Malang dan sekitarnya, alangkah indahnya. Bisa menikmati apalagi bersama orang yang terkasih dan tersayang. Tapi lain ceritanya kalau yang naik ke bianglala adalah orang yang phobia ketinggian. Pasti rasanya deg-degan. Rasanya pingin jatuh aja, rasanya pintu mau kebuka aja, rasanya terpaan angin bisa menggoyangkan bianglalanya, yang lebih saya sarankan jangan naik bianglala ini setelah anda menonton film final destination, ampunnnn cak, bakal ngebayangin yang aneh-aneh loh. Haha. Ngomong-ngomong masalah phobia ketinggian, saya orangnya. Jadi waktu nyobain bianglala itu agak nyesel, “kenapa nyoba, mending engak usah deh”.hhuuuu

Mungkin cukup sekian sedikit cerita tentang alun-alun di Kota Batu, memang sangat mengesankan, penuh hiburan, penuh keceriaan, dan yang satu lagi adalah penuh dengan jajanan pinggiran yang akan aku ulas dan bahas besok-besok ya. Thanks..

Tuesday, September 24, 2013

Jogja dan seisinya yang istimewa

Hari tepat tanggal 27 Agustus 2013. UGM akan mewisuda 1717 mahasiswa tingkat strata satu. Hari itu merupakan hari prestige, unforgettable memories, dan paling menggembirakan bagi para wisudawan. Untuk periode wisuda Agustus 2013 ini wisudawan yang memiliki indeks prestasi komulatif paling tinggi adalah mahasiswa dari jurusan teknik sipil dengan IPK 4. Salah satu dari wisudawan yang diwisuda kali itu adalah saya, Reno Gigih Febrianda, Jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian. Sungguh sangat menggembirakan saya bisa menjadi salah satu wisudawan. Setelah melaksanakan serangkaian acara wisuda baik di kampus UGM maupun di Fakultas banyak petuah yang diberikan baik dari Rektor UGM maupun Dekan Fakultas Pertanian, berberapa antara lain : jangan melupakan almamater, jadilah insan yang berguna bagi masyarakat, dan menjadi insan yang berbakti bagi nusa bangsa dan agama. Sepenggal kalimat itu mungkin bisa menjadi dasar dalam mengarungi masa depan. 
Tidak jarang kisah bahagia diiringi rasa sedih. Hal ini juga dikarenakan untuk mulai saat ini aku akan meninggalkan jogja dan siisinya untuk kembali ke tanah kelahiran, Lampung. Jogja yang sudah aku kenal selama hampir 4 tahun ini, sepertinya akan sangat sulit sekali untuk dilupakan, bagaimana saat awal aku tiba di Jogja, saat-saat kuliah, main, dan bahkan segala makanan khas yang ada disini, serta berbagai kebudayaan yang ada. Rasanya sangat naif kalau bisa mengatakan bahwa meninggalkan Jogja itu biasa saja, karena Jogja itu Istimewa, semuanya istimewa, kota penuh kenangan. Di tempat ini pula aku bisa mengenal semua kawan dari hampir seluruh penjuru daerah di Indonesia.
Untuk yang terakhir aku ingin katakan, bahwa ini semua tidaklah dapat terjadi tanpa bantuan bukan sekedar teman, sahabat, sosok yang selalu ada untuk aku. Dia aku kenal tepat ketika aku sudah hampir 2 tahun di Jogja. Dia seolah dapat menjadi sosok ibu yang selalu dapat mengingatkan aku hal-hal kecil, mengingatkan untuk solat, makan, dan yang paling ekstrem membangunkan aku dikala masih tertidur lelap. Dia juga bisa menjadi sosok teman dan sahabat untuk tempatku mencurahkan segala keluh kesah selama ini, segala perasaan. Dia juga menjadi bisa menjadi kawan petualangku yang sangat bersedia untuk menemaniku kemana saja, entah itu jalan-jalan, wisata kuliner, sekedar nongkrong, ataupun yang lain. Terimakasih wenny ismayanti, atas semuanya, curahan perhatian, kobaran semangat, serta khusu’nya doa mu yang telah membantuku, sehingga aku bisa menyelesaikan studi ini tepat pada waktunya. Sungguh mustahil aku tidak sedih bahkan menangis untuk ini semua, segala kenangan bersamamu selama di Jogja akan terus tersimpan. Satu hal yang mungkin bisa aku sampaikan adalah jangan khawatir, kita akan berjumpa lagi dilain kesempatan, ditempat yang istimewa, dihari istimewa dan tidak terlupakan oleh kita berdua. Wenny lanjutkan perjuangan kita.


Salam reno.