Tempat ini bisa dikatakan
sebagai tempat yang paling cocok dan pas untuk menghabisakan malam bersama
orang-orang tersayang, mau itu ayah, ibu, kakak, adik. Karena di alun-alun ini
lengkap dengan segalanya. Mau kuliner ? ada. Mau permainan ? ada. Mau tempat
nongkrong ? ada. Mau ngerokok di taman ? sudah disediakan juga di tempat khusus
perokok. Bisa dibilang lengkap. Ditambah ada pemandu yang memandu para
pengunjung alun-alun. Bahkan tak segan-segan mengingatkan para pengunjung untuk
selalu menjaga kebersihan alun-alun demi kenyamanan bersama. Paling ekstrim
yang pernah aku denger sendiri sih, waktu ada orang yang ngerokok di taman
jelas akan ketahuan petugas pemantau, seketika itu langsung aja, orang yang
bersangkutan diteriaki lewat TOA, plus disebutin ciri-ciri orang tersebut.
Kebayang enggak kira-kira gimana ? hahaa.. malu kali ya. Hehe.
(FILEminimizer).JPG) |
| Selamat datang di kota wisata Batu *dulunya lokasi pasar tradisional |
Memang paling enak ke
alun-alun waktu sore setelah solat ashar. Asharan di masjid An-Nur yang cukup
nyaman, berada tepat di depan alun-alun. Kalau boleh mendeskripsikan tentang
masjid ini, adalah masjid yang cukup ramai dengan jemaahnya. Teratur, rapi dan
sangat disiplin. Bahkan ada petugas sendiri yang mengarahkan para jemaaah dari
luar kota yang hendak menjalankan ibadah di masjid tersebut. Biasanya mereka
berkostum hijau muda lengkap dengan kopiahnya.
(FILEminimizer).JPG) |
| gaya orang india ya ? hehe |
Well, sekarang kembal ke
cerita awal, alun-alun, hehe. Kalau di alun-alun ini cukup tersedia banyak
tempat untuk yang suka hunting. Biasanya sih paling banyak yang foto disini.
Bagaimana tidak, secara, lingkungannya bersih, pemandangannya bagus. So, jangan
kaget kalau berkunjung ke alun-alun banyak jepret sana jepret sini.
(FILEminimizer).JPG) |
| beli bakso bakar ya ? |
(FILEminimizer).JPG) |
| itu yang dipegang wenny 100% aci, haha. *maap kalo foto agak alay |
Satu yang mungkin tidak
bisa aku lupakan adalah saat menjajal bianglala.
Memang kita sangat murah bayarnya, hanya sekitar 6 ribu rupiah. Akan tetapi
sensasinya, hmm, jangan ditanya, mantap. Untuk orang yang tidak phobia
ketinggian, sungguh sangat indah bisa menikmati indahnya lampu yang ada di kota
Malang dan sekitarnya, alangkah indahnya. Bisa menikmati apalagi bersama orang
yang terkasih dan tersayang. Tapi lain ceritanya kalau yang naik ke bianglala
adalah orang yang phobia ketinggian. Pasti rasanya deg-degan. Rasanya pingin
jatuh aja, rasanya pintu mau kebuka aja, rasanya terpaan angin bisa
menggoyangkan bianglalanya, yang lebih saya sarankan jangan naik bianglala ini
setelah anda menonton film final destination, ampunnnn cak, bakal ngebayangin
yang aneh-aneh loh. Haha. Ngomong-ngomong masalah phobia ketinggian, saya
orangnya. Jadi waktu nyobain bianglala itu agak nyesel, “kenapa nyoba, mending
engak usah deh”.hhuuuu
Mungkin cukup sekian
sedikit cerita tentang alun-alun di Kota Batu, memang sangat mengesankan, penuh
hiburan, penuh keceriaan, dan yang satu lagi adalah penuh dengan jajanan
pinggiran yang akan aku ulas dan bahas besok-besok ya. Thanks..
No comments:
Post a Comment