Copyright Text

Stop hanya copy paste, baca-telaah-sadur-dan cantumkan URL.

The content is under copyright, so please attach the URL to your references, stop copy and paste right now.

Thank you.

Thursday, September 26, 2013

Alun-alun di Batu


Tempat ini bisa dikatakan sebagai tempat yang paling cocok dan pas untuk menghabisakan malam bersama orang-orang tersayang, mau itu ayah, ibu, kakak, adik. Karena di alun-alun ini lengkap dengan segalanya. Mau kuliner ? ada. Mau permainan ? ada. Mau tempat nongkrong ? ada. Mau ngerokok di taman ? sudah disediakan juga di tempat khusus perokok. Bisa dibilang lengkap. Ditambah ada pemandu yang memandu para pengunjung alun-alun. Bahkan tak segan-segan mengingatkan para pengunjung untuk selalu menjaga kebersihan alun-alun demi kenyamanan bersama. Paling ekstrim yang pernah aku denger sendiri sih, waktu ada orang yang ngerokok di taman jelas akan ketahuan petugas pemantau, seketika itu langsung aja, orang yang bersangkutan diteriaki lewat TOA, plus disebutin ciri-ciri orang tersebut. Kebayang enggak kira-kira gimana ? hahaa.. malu kali ya. Hehe.
Selamat datang di kota wisata Batu *dulunya lokasi pasar tradisional

Memang paling enak ke alun-alun waktu sore setelah solat ashar. Asharan di masjid An-Nur yang cukup nyaman, berada tepat di depan alun-alun. Kalau boleh mendeskripsikan tentang masjid ini, adalah masjid yang cukup ramai dengan jemaahnya. Teratur, rapi dan sangat disiplin. Bahkan ada petugas sendiri yang mengarahkan para jemaaah dari luar kota yang hendak menjalankan ibadah di masjid tersebut. Biasanya mereka berkostum hijau muda lengkap dengan kopiahnya. 
gaya orang india ya ? hehe

Well, sekarang kembal ke cerita awal, alun-alun, hehe. Kalau di alun-alun ini cukup tersedia banyak tempat untuk yang suka hunting. Biasanya sih paling banyak yang foto disini. Bagaimana tidak, secara, lingkungannya bersih, pemandangannya bagus. So, jangan kaget kalau berkunjung ke alun-alun banyak jepret sana jepret sini.

beli bakso bakar ya ?

itu yang dipegang wenny 100% aci, haha. *maap kalo foto agak alay
Satu yang mungkin tidak bisa aku lupakan adalah saat menjajal bianglala. Memang kita sangat murah bayarnya, hanya sekitar 6 ribu rupiah. Akan tetapi sensasinya, hmm, jangan ditanya, mantap. Untuk orang yang tidak phobia ketinggian, sungguh sangat indah bisa menikmati indahnya lampu yang ada di kota Malang dan sekitarnya, alangkah indahnya. Bisa menikmati apalagi bersama orang yang terkasih dan tersayang. Tapi lain ceritanya kalau yang naik ke bianglala adalah orang yang phobia ketinggian. Pasti rasanya deg-degan. Rasanya pingin jatuh aja, rasanya pintu mau kebuka aja, rasanya terpaan angin bisa menggoyangkan bianglalanya, yang lebih saya sarankan jangan naik bianglala ini setelah anda menonton film final destination, ampunnnn cak, bakal ngebayangin yang aneh-aneh loh. Haha. Ngomong-ngomong masalah phobia ketinggian, saya orangnya. Jadi waktu nyobain bianglala itu agak nyesel, “kenapa nyoba, mending engak usah deh”.hhuuuu

Mungkin cukup sekian sedikit cerita tentang alun-alun di Kota Batu, memang sangat mengesankan, penuh hiburan, penuh keceriaan, dan yang satu lagi adalah penuh dengan jajanan pinggiran yang akan aku ulas dan bahas besok-besok ya. Thanks..

No comments:

Post a Comment